2024-05-09T11:48:20.127706+00:00

Anjungan Gas dan Pelabuhan Minyak Israel Meledak Diserang Rudal dan Drone Perlawanan Irak

Download Aplikasi Berita TribunX di PlayStore atau AppStore Untuk Dapatkan Pengalaman Baru Perlawanan Islam Irak meluncurkan sejumlah drone dan rudal ke posisi Zionis, pada Senin (6/5/2024). Serangan itu pun diklaim tepat sasaran dan mengakibatkan kehancuran. Dalam operasinya, Perlawanan Irak mengaku menargetkan anjungan gas Leviathan dan pelabuhan minyak di Ashkelon Israel di wilayah pendudukan. Serangan itu pun diklaim tepat sasaran dan mengakibatkan kehancuran. Video detik-detik rudal dan drone Perlawanan Irak melesat ke anjungan gas dan pelabuhan minyak Israel itu pun beredar di media sosial. Dalam video, tampak senjata Irak itu melesat dengan cepat dan menimbulkan kepulan asap tebal. Namun sayangnya, Perlawanan Irak tidak merinci total korban jiwa imbas serangannya tersebut. Brigade Al-Qassam diam-diam meluncurkan roket berjenis rajum pada Minggu, (5/5/2024). Serangan tersebut menyebabkan sejumlah tentara Israel tewas dan terluka. Serangan menyasar pos Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di persimpangan Kerem Shalom. Bahkan, menyebabkan sejumlah tentara Israel tewas dan terluka. Diketahui, Hamas sudah menggunakan roket berjenis rajum ini sejak operasi Badai Al-Aqsa dimulai. Kemampuan roket rajum ini bisa menembakkan roket dengan sangat cepat dan beruntun. Oleh karena itu, tak heran Iron Dome Israel sulit mencegat roket rajum Hamas. editor : ica

2024-05-09T11:48:19.833513+00:00

Hamas Lawan Balik Israel, AS Tegas Hentikan Pengiriman Senjata

Download Aplikasi Berita TribunX di PlayStore atau AppStore Untuk Dapatkan Pengalaman Baru Hamas mengeklaim sedang memerangi pasukan Israel di pinggiran kota Rafah di selatan Jalur Gaza yang padat pada Rabu (8/5/2024). Sementara itu seorang pejabat AS mengatakan AS telah menghentikan pengiriman bom berkekuatan besar karena Israel bisa menggunakan serangan skala penuh. AS, yang berupaya mencegah invasi Israel ke Rafah, mengatakan pihaknya yakin proposal gencatan senjata Hamas yang direvisi dapat mengarah pada terobosan dalam kebuntuan perundingan. Dilansir dari Reuters, Israel telah mengancam akan melakukan serangan besar-besaran di Rafah untuk mengalahkan ribuan anggota Hamas yang diklaim bersembunyi di sana. Namun, negara-negara Barat dan PBB telah memperingatkan bahwa serangan besar-besaran terhadap kota tersebut akan menjadi bencana kemanusiaan. Hamas mengatakan para anggotanya sedang memerangi pasukan Israel di timur Rafah, tempat ratusan ribu warga Palestina mencari perlindungan dari pertempuran di utara wilayah kantong tersebut. Jihad Islam mengatakan para anggotanya menyerang tentara Israel dan kendaraan militer dengan artileri berat di dekat bandara timur Rafah. Sekitar 10.000 warga Palestina telah meninggalkan Rafah sejak awal pekan ini, kata Juliette Touma, juru bicara UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina. Kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas menyebutkan jumlahnya mencapai puluhan ribu. Seorang pejabat senior AS mengatakan pemerintahan Presiden Joe Biden menghentikan pengiriman senjata ke Israel pekan lalu sebagai respons nyata terhadap serangan Rafah yang diperkirakan akan terjadi. Pejabat tersebut, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa Washington telah dengan hati-hati meninjau pengiriman senjata yang mungkin digunakan di Rafah. AS lalu menghentikan pengiriman yang terdiri dari 1.800 bom seberat 2.000 pon dan 1.700 bom seberat 500 pon. Ini akan menjadi penundaan pertama sejak pemerintahan Biden menawarkan dukungan kuat kepada Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober. editor : ica